Sektor energi telah berubah menjadi ekosistem teknologi yang maju dan dinamis. Berdasarkan hasil riset Plug and Play Tech Center yang berbasis di Silicon Valley, hal itu dapat dilihat dari jumlah investasi di bidang energi yang meningkat 80% di tahun 2021 dibanding tahun 2020. Jumlah investasi tersebut berpengaruh pada peningkatan ekosistem dan infrastruktur yang menggunakan energi terbarukan.
Riset tersebut juga menyatakan bahwa peningkatan investasi di bidang energi mendorong munculnya tren-tren di tahun 2023, di antaranya:
Rumah yang Efisien dan Terhubung
Perkembangan IoT mendorong lahirnya teknologi-teknologi baru, salah satunya Artificial intelligence (AI). Teknologi ini mampu menjadi solusi untuk sistem energi modern, seperti kontrol terhadap energi terbarukan yang memungkinkan terjadinya penghematan.
AI kini menghasilkan infrastruktur yang membuat sebuah rumah terhubung dengan akses energi secara langsung, baik itu via PLN atau tenaga surya dengan aplikasi berbasis. Dengan teknologi ini, perangkat listrik rumahan bisa bekerja dengan tenaga surya. Yang bisa diakses salah satunya dengan AI Google Nest.
Di Indonesia, peluang dari tren ini sudah mulai dikenal melalui kehadiran teknologi smart-home, yaitu teknologi kontrol rumah jarak jauh dengan smartphone atau device lain. Teknologi ini adalah salah salah satu upaya membatasi energi rumah tangga. Telah menjadi tren yang digandrungi, sebagian masyarakat Indonesia mulai menyadari dan menggunakannya karena aspek lingkungan dan kesehatan.
Desentralisasi dan Digital Twins
Sistem energi kini telah didesain lebih dinamis dan dua arah. Dengan desain tersebut, muncul peluang hadirnya desentralisasi yang memungkinkan fasilitas produksi energi ditempatkan di lokasi yang dekat dengan konsumsi energi. Dengan begitu, konsumen bisa berperan sebagai produsen listrik atau pronsumer.
Muncul juga peluang bagi hadirnya teknologi digital twins, yaitu sistem digital yang dibuat untuk mensimulasikan sistem di dunia nyata dengan memanfaatkan Artificial intelligence (AI) dan Machine Learning (ML). Potensi digital twins di Indonesia bisa dimanfaatkan dalam beberapa sektor kehidupan, salah satunya smart city. Melalui model ini, kota diperkirakan mampu menghemat anggaran sebesar $280 miliar pada tahun 2030.
Elektrifikasi dan Masa Depan Transportasi
Sebagai teknologi pengisi daya listrik, elektrifikasi berhasil mendukung adanya transformasi kendaraan, seperti mobil listrik. Dengan elektrifikasi, total penjualan mobil listrik secara global meningkat hingga 8,6%. Salah satu negara yang mendorong penjualan mobil listrik adalah Cina. Bersamaan dengan pencapaian itu, Cina pun berhasil menjual teknologi elektrifikasi lebih banyak dari AS.
Namun, elektrifikasi mendorong permintaan energi baterai yang besar dan berpotensi menjadi tren di masa depan. Memasuki tren kendaraan listrik yang menjadi salah satu produk dari G20, Indonesia turut mendukungnya dengan menyediakan bahan baku berbasis nikel yang merupakan komponen utama baterai kendaraan listrik.
Penyimpanan Energi
Agar kapasitas listrik dari energi terbarukan meningkat, diperlukan sistem listrik yang andal dan fleksibel. Untuk mengatasinya, hadir fasilitas baterai energi atau energy storage. Misalnya, baterai dari besi-udara bernama Form Energy, dan penyimpanan energi termal bernama Antora Energy. Ini sudah digunakan secara luas, seperti untuk produksi pupuk.
Saat ini, Indonesia belum memiliki energy storage, tetapi dukungan terhadap fasilitas ini terus berusaha digalakkan. Sebagai pengekspor nikel terbesar di dunia, Indonesia berpotensi mengembangkan energy storage dalam bentuk baterai, yaitu Lithium-Ion yang berbahan utama nikel.
Bukan Akhir, Tapi Awal
Digitalisasi, aplikasi berbasis (IoT), dan faktor lainnya mendorong lahirnya transisi energi. Hal tersebut bisa dimulai dengan menggunakan Artificial intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) untuk sistem energi yang kompleks. Tren-tren ini menandakan potensi energi, seperti baterai dan listrik, yang lebih dinamis di era digital ini.
Empat tren di atas adalah tren global yang baru terealisasi di beberapa negara, tetapi tidak menutup kemungkinan Indonesia juga mampu mengembangkannya. GK-Plug and Play akan terus membantu perkembangan tersebut dengan membuka peluang bagi bisnis di Indonesia yang ingin berinovasi dalam bidang transisi energi.
Untuk bekerjasama dengan GK-Plug and Play, klik di sini.
Comments