top of page

Net-Zero Carbon, Apakah Menguntungkan Bagi Perusahaan?


Akhir-akhir ini frasa Net-Zero sering sekali digaungkan. Baik itu di kalangan pemerintahan, startup dan perusahaan. Tapi apa itu Net-Zero?

Net-Zero atau Net-Zero Emission adalah kondisi ketika semua gas rumah kaca yang bersumber dari aktifitas manusia dihilangkan dengan menyerapnya kembali hingga mencapai level yang seimbang. Hal tersebut dicanangkan dengan dasar kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan karena aktivitas manusia. Secara singkat, Net-Zero adalah istilah untuk menggambarkan sebuah entitas/perusahaan yang beroperasi dengan nilai emisi keseluruhannya sama dengan 0 di seluruh rangkaian operasionalnya.


Mengutip dari Indonesia Carbon Trading Handbook dari Katadata, suhu bumi mengalami kenaikan yang signifikan sejak tahun 1940, yang secara langsung berdampak pada skenario menurunnya PDB sebuah negara hingga -27,6% pada tahun 2050.


Indonesia sendiri kini menduduki peringkat ke-10 dari 16 negara penghasil emisi karbon di atas 1% dari total emisi dunia pada 2020, dengan menghasilkan 1,7% emisi. Menyadari ini, Indonesia memiliki komitmen untuk menyeimbangkan target emisi dan mencapai Net-Zero Emission pada 2060. Seperti yang dilansir di situs resmi Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.


Sementara perusahaan-perusahaan sebagai penyumbang terbesar emisi di Indonesia juga harus ikut serta dalam menurunkan emisi. Aktifitas-aktifitas yang membutuhkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi, seperti penggunaan kendaraan, pembangkit tenaga listrik, pembakaran sampah, dan kegiatan industri lain menghasilkan emisi karbon.

Emisi karbon yang merupakan pelepasan senyawa karbondioksida ke atmosfer dari pembakaran senyawa CO2 dari BBM berupa solar, bensin, LPJ, batu bara dan bahan bakar lainnya, sama seperti aktifitas pertanian yang menggunakan pestisida sebagai penangkal hama yang juga penyumbang emisi karbon berupa gas rumah kaca. Hal ini memunculkan pertanyaan, yaitu; bagaimana caranya untuk menurunkan emisi tersebut dan memulai langkah menuju Net Zero?


Menuju Net-Zero


Seperti yang kita ketahui di atas bahwa emisi karbon adalah sumber utamanya, namun bagaimana cara perusahaan mencapai Net-Zero?

Mari simak langkah-langkah di bawah ini:

  • Mencari tahu dan menghitung emisi yang dikeluarkan dari seluruh rantai operasional sebuah perusahaan.

  • Mengidentifikasi peluang dan keinginan dari stakeholder-stakeholder terkait.

  • Menentukan strategi transisi menuju sumber energi terbarukan rencana pengurangan emisi.

  • Mengeksekusi rencana-rencana pengurangan emisi.

  • Memantau projek-projek pengurangan emisi

  • Melakukan pelaporan dan evaluasi menyeluruh dari projek-projek tersebut.


Hal-hal di atas sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Nestle, yang bisa disimak detailnya di bawah. Selain itu, juga tercantum mengenai peluang dan tantangan dalam melakukan transisi ke sumber energi terbarukan.


1. Langkah Awal : Nestle

Menyadari bahwa proses menuju Net-Zero membutuhkan proses dan waktu yang panjang, Nestle memulai langkah mereka dengan mencanangkan target pengurangan emisi sebesar 20% pada tahun 2025, 50% pada 2030 dan Net Zero pada 2050. Hal ini diceritakan dalam perjalanan mereka menuju Net-Zero. Langkah-langkah yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan 50% dari bahan baku mereka dari pertanian regeneratif, melakukan dekarbonisasi pada rantai pasok dan memperbaharui lahan-lahan dimana mereka mendapatkan bahan baku.


2. Penggunaan Energi Terbarukan

Menurut Jurnal Paradigma dari Universitas Gadjah Mada, salah satu tantangannya adalah sistem ketenagalistrikan. Dimana membutuhkan dana yang besar untuk menyiapkan transisi dari energi fosil menjadi energi terbarukan, lengkap dengan segala infrastrukturnya serta potensi daya yang dihasilkan dan neraca perdagangannya. Di saat yang sama, jika transisi tersebut berhasil, maka potensi daya yang bisa dihasilkan dari energi terbarukan seperti Surya, Angin dan Hidro, bisa mencapai 343.636 MegaWatt. Kementerian ESDM sendiri juga sudah menyediakan metodologi untuk perhitungan reduksi emisi gas buang untuk PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) yang bisa diakses di sini. Menyadari hal-hal di atas,

Dalam skala global sendiri, Plug and Play ikut serta dalam membantu Porsche, salah satu merek mobil ternama dari Jerman untuk memulai pelacakan karbon mereka.



Kolaborasi Korporasi & Startup: Studi Kasus Plug and Play


Plug and Play sebagai ekosistem inovasi global, berkesempatan untuk bekerja sama dengan BASF, Motherson, Porsche dan CircularTree untuk melacak CO2 secara digital. BASF & Motherson sebagai penyedia bahan mentah untuk Porsche membuat mobil-mobil mereka. Porsche berkomitmen untuk memproduksi mobil dengan jejak karbon sekecil mungkin. Dan langkah pertamanya adalah dengan mengetahui jejak karbon rantai pasok mereka. BASF, Motherson & Porsche dipertemukan dengan CircularTree, sebuah startup yang membantu mereka mampu melacak jejak karbon secara digital. Baca studi kasus lengkapnya di sini.


Sebagai bagian dari ekosistem inovasi global, GK-Plug and Play hadir untuk mempermudah perusahaan-perusahaan keuangan untuk berinovasi dengan ikut serta melakukan apa yang dilakukan oleh BASF, Motherson, dan Porsche. Dengan portofolio-portofolio kami yang berfokus di bidang sustainability seperti Transitry, Aria, Chickin, ION Mobility dan beberapa lainnya, GK-Plug and Play mampu menyediakan solusi inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tapi juga mampu menguntungkan perusahaan-perusahaan.


Mari ikut serta membangun Indonesia menuju Net-Zero 2030.


Recent Posts
Dukung Transformasi Digital, Assemblr Hadir dalam Tech for Business 2023

Dukung Transformasi Digital, Assemblr Hadir dalam Tech for Business 2023

Dukung Transformasi Digital, Assemblr Hadir dalam Tech for Business 2023

6Estates dan FundFluent Bekerjasama untuk Digitalisasi Sistem Pendanaan

6Estates dan FundFluent Bekerjasama untuk Digitalisasi Sistem Pendanaan

6Estates dan FundFluent Bekerjasama untuk Digitalisasi Sistem Pendanaan

BintanGO Raih Investasi Hingga 72 Miliar

BintanGO Raih Investasi Hingga 72 Miliar

BintanGO Raih Investasi Hingga 72 Miliar

bottom of page